Wellcome To My Blog

HIDUP INI INDAH ANDAI KAU TAHU JALAN MANA YANG BENAR

18 Februari 2011

AKU MERASA KEHILANGAN SEMUANYA

Lebaran idul fitri kemarin (2010), bagiku hanya menyisakan luka. Runtutan peristiwa yang terjadi memaksa menghadapkan aku pada sebuah pengertian akan makna kehilangan. Dimulai dari oleh-oleh berupa mukena, kado special yang sengaja aku beli untuk ibu tercinta. Benda yang sengaja aku bawa untuk oleh-oleh lebaran, sirna begitu saja sebelum sampe pada yang empunya. Belum sembuh luka akan kehilangan mukena, aku harus kehilangan hanphone yg cukup menyimpan banyak kenangan juga. Hanphone itu begitu berarti, karena itulah hape pertama yang aku beli, yang sudah bisa menggunakan fasilitas kamera. Aku beli saat audit pt pusri di Palembang.

Sesampainya di rumah, selain badan yang terasa lemas, mata juga sudah pering, ingin rasanya aku tidur, dan balas dendam, akibat kurang tidur diperjalanan. Tapi karena ada permintaan dari dia untuk langsung menemuinya, aku paksakan untuk datang menemui kekasih hati, yang memang, tempat kerjanya tidak jauh dari rumahku. Dan aku tak menyangka, kalau ternyata itupun akan jadi pertemuanku terakhir dengannya. Karena akhirnya kisah cinta ini pun harus kandas. Perpisahan itu sampai sekarang hanya menyisakan luka. Impian aku, untuk membina keluarga bahagia bersamanya, kandas begitu saja. Itu artinya, aku kehilangan seseorang yang selama ini menghiasi dan menemani hari-hariku. Jadi dikalkulasikan secara matematis, itu artinya dalam satu rangkaian peristiwa, aku kehilangan tiga hal yang penting saat lebaran kemarin.

Kehilangan ataupun perpisahan, apapun ceritanya dan bagaimanapun kondisinya, selalu menyisakan luka. Masih ingat betul, bagaimana luka itu sempat mengoyak hati begitu dalam. Saat aku harus dihadapkan takdir, untuk kehilangan Ayah yang selama ini jadi panutan. Tak mudah untuk membiasakan diri, hidup tanpa bimbingan dan arahan dari seorang Ayah. Sampai pada akhirnya, aku dipaksa untuk membiasakan diri, bergantung pada kekuatan diri. Proses itupun tak mudah, bahkan sampai sekarang pun, saat dimana sudah 6 tahun lamanya alm. meninggalkanku, adakalanya aku mengharapkan keajaiban itu tiba, sosok alm hadir kembali, dan menjadi tameng dan pembela terdepan saat aku merasa lemah dan kalah.

Sekarang, saat usiaku sudah cukup matang untuk ke menuju ke pelaminan. Ada perasaan gamang di hati. Tak tahu kenapa, hati ini kok rasanya belum iklas dengan perpisahan kemarin. Rasanya hanya dia satu2nya wanita yang bisa buat hati ini bahagia. Hanya dia satu2nya wanita yang sesuai dengan kriteria. Walaupun kadang, aku sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa antara kita sudah banyak perbedaan. Rasanya, kalau kisah cinta ini dilanjutkan, yang ada hanya cerita duka. Perbedaan keluarga, jarak, dan seabrek perbedaan yang lain. Rasanya cukup sulit untuk dicari solusi dari semua masalah itu. Tapi entah kenapa, alam bawah sadar ini selalu dia, dia dan dia yang terpikirkan. Mungkin karena belum adanya orang baru masuk, yang bisa memikat hati atau karena alam bawah sadar itu yang menyimpan begitu hebatnya memori. Sampai-sampai aku masih disandera oleh perasaan tak mau kehilangan.

Tuhan….aku tahu kalau aku memang sering mengabaikan perintahmu. Walaupun bukan niatku untuk menyengajakan itu. Atau bukan pula karena aku sudah tak memuja-Mu. Tapi untuk kali ini, tolong bantu aku. Sembuhkan aku dari perasaan ini. Hidupku harus lebih besar dari ini. Aku tak mau hal kecil ini bisa mengganggu cita-citaku yang besar. Jangan biarkan ini menghalangi aku untuk mendapatkan hal-hal besar yang mungkin kelak akan aku dapatkan…..Tuhan beri aku kekuatan…beri aku kekuatan untuk melupakannya….klo memang dia jodohku…..dekatkan kembali aku dengannya….tapi klo memang bukan, jangan biarkan aku tersiksa dengan perasaan ini terus menerus….

Tidak ada komentar: