Belum genap 5 bulan aku menetap di Pulau Sulawesi (Kota Manado), karena
alasan untuk untuk kepentingan perusahaan dan kebijakan manajemen, akhirnya aku
ditarik lagi ke Pulau Sumatra. Masih ingat betul padahal tanggal 20 April 2012,
saat pertama menginjakan kaki di Kota Manado. Sebuah kota yang kata sebagian
orang yang pernah kesana dan merasakan atmosfer-nya disebut-sebut kota yang
sangat nyaman dan ramah untuk dihuni.
Dalam pengertian yang amat populer, Kota Manado terkenal dengan sebutan 4 B
nya. Dimana itu menggambarkan inisial dari kata perkatanya. Huruf B yang
pertama yaitu Bubur manado. Orang sana bilang tinutuan yang artinya bubur khas
manado. Lalu B yang kedua Bunaken. Siapa yang tahu tahu bunaken. Daerah yang
terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Banyak wisatawan dalam maupun luar
negeri yang berkunjung untuk bisa menikmati indahnya ekosistem bawah laut.
Lanjut B yang ketiga Boulevard. Lokasi ini merupakan surganya untuk berbelanja,
makan dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Lalu B yang terakhir yaitu
Bibir...he3. Kalau B yang terakhir tak usah diragukan lagi, manado sarangnya
wanita-wanita cantik. Setidaknya itu yang aku lihat dan rasakan selama disana.
Aku sejujurnya tidak henti-hentinya berdecak kagum, menikmati keindahan Kota
Manado. Dengan topografi yang menarik, dimana jantung dan pusat kotanya
berdekatan dengan laut. Karena kedisiplinan warganya dalam membuang sampah,
berdampak pada air laut yang relatif masih bersih, untuk ukuran laut yang
berdekatan dengan pemukiman. Biasanya kita bisa menikmati air laut yang biru
bila dimengunjungi pulau yang jauh dari jamahan tangan manusia.
Tentu tidak hanya kondisi alamnya yang membuat aku betah selama disana.
Orang-orang nya pun tidak luput dari pengamatanku. Sikap toleransi yang cukup
besar ditunjukan mereka. Karena pada saat saya berada disana jumlah muslim yang
saya temui ternyata tidak terlalu banyak. Tapi dalam berbagai kesempatan, saat
ada acara syukuran, mereka memilah-milah makanan yang nasional (halal) dan
makanan internasional.
Paling sering bersinggungan tentu saja teman satu kantor. Merekalah yang setiap hari bertemu. Tidak
susah untuk mengetahui karakter mereka. Dengan kebiasaan dan rutinitas
sehari-hari dengan mudah bisa diketahui. Tidak ditulisan ini aku jelaskan
detail mereka. Intinya selama disana saya merasa sangat bahagia. Merasa nyaman.
Waktu yang cukup singkat, tidak mengurangi besarnya kenangan selama disana.
Aku bersyukur, karena perjalanan hidup yang aku lalui ini, menambah daftar
panjang pengalaman aku. Walaupun terkadang aku merasa lelah. Ingin
berisstirahat ditempat yang nyaman dalam waktu yang lalu. Tapi selalu aku
yakini semuanya ini tidak kebetulan. Pasti ada maksud dan tujuan kenapa Tuhan
memberikan pengamalan ini. Ini yang suatu saat nanti akan jadi modal yang
sangat berharga, karena didunia ini ada hal yang tidak bisa dibeli, dipelajari,
ditiru atau dicuri. Hal itu adalah PENGALAMAN,
karena sejatinya pengalaman hanya diperoleh dari jalan melakoninya atau
menjalaninya…tidak kurang tidak lebih.