Wellcome To My Blog

HIDUP INI INDAH ANDAI KAU TAHU JALAN MANA YANG BENAR

31 Desember 2008

Akh...Sudah Tahun Baru Lagi...



Tidak terasa memang...waktu seakan berjalan begitu cepat..sehingga pada akhirnya kita sudah sampai di tahun 2009. Tentu banyak harapan dan asa yang mulai disemai lagi, ada mimpi yg coba diwujudkan, ada angan-angan yang coba direalisasikan. Tentunya bermodalkan semangat baru dan jiwa yang baru juga.
Aku memaknai tahun baru sebagai awalan atau garis start yang harus kita jalani. Ibarat sebuah perlombaan lari jarak 100 meter, tahap awal merupakan yang cukup menentukan. Karena disaat itulah kita harus siap-siap untuk membuat sebuah hentakan awal, agar kita tidak terlambat start...karena telat sedikit aja akan fatal akibatnya.

Artinya apa dari semua ini....Ya artinya kita harus siap merancakan dan merencanakan apa-apa aja yang harus kita lakukan. Kalau tidak salah ada 3 pertanyaan yang harus dijawab, satu tahun ke depan kita bisa apa?, punya apa?, jadi apa?. Pertanyaan yang selintas kelihatan simple...tapi kalau kita terjemahkan dalam sebuah renstra diri...akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk memikirkannya...

Aku berharap ditahun depan (2009) aku akan mampu menemukan sesuatu yang aku cari, tetap mempunyai semangat untuk belajar. Dan tentunya bisa membahagiakan orang tua (ibu), bisa menyekolahkan ade. Dan tentu terakhir aku pengin jadi manusia yang bisa bermanfaat buat orang lain...amien....

28 Desember 2008

Terbitnya Sinar Pencerahan

Sengaja aku sedikt pelesetkan judul itu, diambil dari artikelnya Pak Gede Prama. Sebenernya judul yang aslinya sendiri adalah “Terbitnya Matahari Pencerahan”. Aku tidak ingin menjelaskan tentang apa isinya artikel tersebut. Karena lebih enak kalau kita baca secara langsung sehingga bisa langsung menangkap pesan yang disampaikan oleh penulisnya.

Kalimat itu yang bisa mewakili kondisiku sekarang. Aku merasa sedikit tercerahkan dengan membaca tulisan-tulisan beliau (Gede Prama). Walaupun ada yang menuduh dia sebagai orang yang “menjual” tema-tema spiritual. Tapi apapun motif dia, yang pasti aku yakin banyak orang yang mendapatkan pencerahan dari tulisan-tulisan Beliau…Dari dia aku sedikit mengenal tentang Dalai Lama pemimpin Tibet yang bisa mencapai kecerdasan spiritual, Deepak Chopra penulis best seller yang banyak menulis tentang makna bahagia secara spiritual. Belum lagi dia sering mengutip ajaran dari filsuf Cina yaitu Cofucius, yang berbicara tentang kebijaksanaan dalam hidup.

Oh iya..ada cerita niy.. tadi malam aku makan di warung tenda pinggir jalan di depan kantor pusat usri di Palembang, bersama ketua tim dan satu temanku, kami siap-siap mengisi perut dengan berbagi menu yang disajikan di tempat itu…Waktu itu aku pesen kwetiau, makanan sejenis mie yang bila dimakan lebih kenyal. Aku mengenal makanan itu belum lama, kira-kira awal tahun 2007 an. Sebenarnya untuk bisa menikmati makanan ini tidak mahal, karena dengan uang sepuluh ribu aja maka makanan yang lezat akan tersaji di depan kita.

Pada saat kuliah jarang sekali aku makan makanan yang seperti itu, karena aku berfikir bahwa kalau makan yang penting kenyang atau dalam bahasa teman saya ( Olis – teman kost ) sing penting wareg, karena itu tidak jarang kita makan cuma dengan lauk gorengan dua, bisa pake mendoan (makanan khas Purwokerto) atau Bakwan….dan tidak tau kenapa, waktu itu yang ada hanya enak dan enak he2.

Sekarang setelah aku kerja dan bisa mencari uang sendiri, dimana aku bisa membeli makanan yang dulu jarang aku makan. Makanan yang dulu harus mikir dua kali untuk sampai membelinya. Dan sekarang nikmat sekali rasanya, ga tau kenapa, ada pemaknaan yang lebih aja ketika aku bisa membelinya. Sambil tak lupa untuk memanjatkan rasa syukur yang amat tak terkira pada Tuhan. Yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat. Padahal mungkin apa yang aku nikmati ini, sudah jauh-jauh hari bisa dilakukan oleh anak orang kaya, dan mungkin ketika memakan makanan tersebut hanya sebatas aktivitas yang biasa tanpa menimbulkan kesan apapun….

Mungkin dengan ini aku sepakat apa yang dikatakan Pak Gede bahwa kita harus bersyukur karena dalam hidup aku memulai dari bawah, sehingga ada selalu rasa nikmat-nikmat baru yang yang kita rasakan ketika diberi rizki……Terima kasih Tuhan..Aku bersyukur dengan apa yang sudah Engkau berikan…

22 Desember 2008

Selamat Hari Jadi mu bu…


Sudah hal yang biasa bila tiap tanggal 22 Desember, diperingati sebagai Hari Ibu. Sampai sekarang saya juga belum tau kenapa harus tanggal 22. Berapapun tanggalnya saya pikir itu bukan masalahnya, yang penting adalah sejauh mana makna dari hari ibu itu kita artikan. Saya pikir hari ibu tidak hanya sebatas sebuah peringatan untuk kita peringati setiap tahunnya, tapi setelah itu maknanya hilang tanpa jejak.

Bagi saya hari ibu hanya sebatas momentum, dimana kita bisa menunjukan kecintaan kita sebagai seorang anak terhadap ibunya. Tidak sekedar mengingatkan kalau ibu adalah orang yang telah berjasa mengantarkan kita ke dunia ini, tapi jauh dari itu, ibu adalah seseorang yang telah berjasa membesarkan kita dan juga telah mengenalkan nilai-nilai kebenaran dan kebijaksanaan dalam hidup.

Setiap doa nya laksana mata air yang akan menyinari hati ini dari kekeringan. Semoga di jaman sekarang, peran ibu akan semakin besar dalam membentuk kepribadian anaknya, sehingga akan hadir sebuah generasi yang akan jauh lebih HEBAT dan lebih DAHSYAT dari sebelumnya…....Jadi di saat raga ini jauh dari mu..hanya ini yang bisa aku ucapkan...SELAMAT HARI IBU....

17 Desember 2008

Berfoto dengan menteri

Pengalaman ini aku alami tanggal 13 Desember 2008, malam minggu tepat nya. Waktu dimana aku bisa istirahat sejenak, untuk bisa melepas segala penat yang kurasakan setelah selama 6 hari diriku hidup dengan bergelimangkan data-data dan angka-angka. Saat itu rumah makan mahkota di Palembang menjadi our destination, karena ternyata setelah sekian lama kita berada di Palembang, belum satu pun makanan khas Palembang yang kita cicipi kecuali mpek-mpek.

Kita sempat cari-cari alamat tempat makan tersebut, karena kita tahu itu juga dari salah satu anggota tim kami yang bareng ngaudit, Pak Asmara nama yang biasa ku panggil. Walaupun sempet kesasar dikit, tapi akhirnya kita ketemu juga dengan "warteg" nya Palembang itu. Dan ternyata ga harus ba bi bu nunggu waktu lama, berbagai aneka macam makanan udah tersaji di depan mata kepala ku sendiri....Bayangkan seorang guntur yang mempunyai filosofi hidup tentang dunia makan memakan...ketika berbicara mengenai makanan maka super point nya hanya ada 2 hal, yang pertama makanan itu enak & yang kedua enak sekali he3...makanya jangan heran kalau sewaktu2 melihat penampakan diriku....

Cukup singkat waktu yang dibutuhkan untuk bisa meng upload makanan yang ada di depan kita untuk sesegera mungkin masuk ke perut kami. Pada saat kita bergegas mau pulang, ada fenomena aneh yang aku lihat (bahasa hiperbola he), aku melihat sosok manusia berambut putih, dan aku merasa ga asing lagi dengan dia. Karena dalam setiap pemberitaan yang menyangkut agenda Presiden (terutama kalau lagi ada rapat), pasti dia senantiasa setia di samping Pak Presiden....Ya...Hatta Rajasa namanya, menteri sekertaris negara alumni ITB ini, sebelumnya memang menjabat sebagai menteri Perhubungan, cuma mungkin karena dia weton nya ga bagus, menurut primbon jawa, sehingga saat dia menjabat sering sekali terjadi kecelakaan, baik itu darat, laut & udara, yang akhirnya dia diganti sama Yusman Safii Jamal.

Aku sempet terbengong-bengong sebentar seperti layaknya si Kabayan yang baru datang ke kota, sampai akhirnya aku beranikan diri untuk meminta foto sama dia. Ternyata perlu keberanian lebih juga lho untuk bisa minta berfoto sama beliau. Untung saja karena saat kuliah aku pernah jadi ketua karang taruna di jurusan dan beberapa kali pidato RT mewakili mahasiswa, jadi keberanian itu muncul juga....

Setelah aku memastikan bahwa dia memang "target" ku, dan dia pun telah mengakui kesalahannya bahwa dia memang Hatta Rajasa yang asli, akhirnya aku minta berfoto ma beliau...ya lumayan deg2 an juga siy..walaupun durasinya cuma beberapa detik....tapi waktu yang sebentar itu sudah cukup untuk membuatku menyimpan memory tersebut. Bahkan tak tanggung2, foto hasil jepretan itu langsung aku upload ke fs,...apalagi niatnya kalo bukan somboh he3....maklum baru aku sadari ternyata semenjak dari orok aku sudah punya bawaan penyakit nasris....he3

15 Desember 2008

Umur ku sudah satu tahun


Hari ini tepat satu tahun aku lulus kuliah. Sebenarnya secara de facto (berdasarkan sidang kelulusan) aku lulus tanggal 17 November 2007, tapi secara de yure (berdasarkan waktu wisuda) persis tanggal 15 Desember 2007. Saat itulah aku berhasil mewujudkan mimpi dan cita2ku untuk menjadi seorang sarjana. Tentu hal ini menjadi kado yang tak ternilai harganya bagiku dan juga bagi keluarga dan saudaraku. Tepat dihari wisudaku tidak kurang dari 5 mobil, datang untuk ikut berbahagia walaupun harus jauh-jauh menghampiri Purwokerto (Unsoed Red).

Jujur aku merasa surprise juga, dengan banyaknya saudara, tetangga, dan keluarga yang datang. Itu semua jelas semakin menegaskan kalau aku punya banyak saudara untuk diajak berbagi. Maklum, sebelumnya aku merasa pesimis, tidak banyak yang akan ikut hadir ke acara wisudanya aku, karena aku merasa, setelah ayahku ga ada, sudah semakin sedikit orang atau kerabat yang respect ke keluargaku. Tapi hari itu menjadi pembuktian bahwa aku punya banyak orang untuk diajak berbagi. Dan peristiwa itu semakin melegitimasi bahwa sikap persaudaraan dan kekeluargaan di desa, memang sangat erat dan masih belum pudar walaupun sudah sedikit-demi sedikit tersentuh teknologi dan budaya luar.

Tentu saja aku memaknai proses kelulusanku waktu itu tidak hanya sebatas proses seremonial belaka. Aku coba menelisik lebih jauh apa makna yang terkandung dalam moment istimewa itu. Satu hal yang pasti, saat itu menjadi bukti janjiku pada almarhum untuk bisa lulus tepat waktu dan dengan predikat yang sangat memuaskan. Disaat itu pula, tanggung jawab sebagai ujung tombak keluarga untuk melanjutkan beratnya hidup sudah harus mulai ku pikul. Aku sudah harus berkejaran dengan waktu, untuk bisa mengembalikan kondisi perekonomian keluarga yang sempat goyang akibat biaya pengobatan ayahku yang tidak sedikit. Pada moment itu juga, visi dan misi hidupku sudah mulai harus ku pertaruhkan ditengah arus dunia kapitalisme dan globalisasi yang semakin berkuasa. Banyangkan saja, idealisme ku yang dibangun dengan pundi-pundi keringat kampus, akan mulai diserang virus materialisme.

Sekarang sudah satu tahun tepat setelah aku diwisuda, aku terkadang merasa teraliensi dengan diriku sendiri. Aku merasa diriku terasing dengan dengan paham-paham yang dulu aku pegang erat. Bagimana tidak, saat ini saja hatiku masih selalu gundah untuk memikirkan karier yang akan aku jalani. Tidak jarang aku harus berdesak-desakan untuk berkompetisi mendapatkan satu posisi dalam pekerjaan. Aku kadang merasa sedih dan bersalah, disaat ini aku masih menambah jumlah persaingan untuk memperebutkan dapat pekerjaan yang layak.

Tidak jarang juga aku merasa khawatir dengan masa depanku sendiri. Padahal nyaring betul pesan Pak Mario Teguh yang mengatakan, “kalaupun kita khawatir,pastikan kekhawatiran kita karena tidak bisa berbuat banyak buat orang lain”. Sementara aku masih saja didera khawatir untuk tidak bisa mencukupi diriku sendiri dan keluargaku. Padahal dalam hidup aku merasa ditugasi sama Tuhan untuk bisa berbuat lebih dan bisa berkontribusi banyak. Aku kadang merasa malu, boro-boro bisa berbuat lebih, melihat temanku yang kariernya kelihatan lebih bagus dariku saja aku kadang merasa iri. Betapa egoisnya aku dan betapa naifnya aku.

Tapi apapun itu, aku merasa belum terlambat, aku berharap masih punya waktu untuk berbuat banyak. Masih banyak orang2 terdekatku yang menunggu bantuanku. Semoga aku bisa menjadi “wakil Tuhan” untuk bisa menjawab doa-doa mereka. Aku berharap apapun yang aku lakukan sekarang, bisa mengantarkanku meraih semua…..Semoga

10 Desember 2008

Aku Kehilangan Hari-hari Pentingku

Selama ngaudit di Palembang teaptnya di PT Pusri, memang banyak pengalaman yang aku dapatkan. Tapi dibaik itu aku juga ternyata kehilangan beberapa momen istimewa. Mulai tanggal 6 Desember kemarin, aq tidak hadir di pesta pernikahan teman biasku, euis namanya....Belum lagi hari ini tanggal 10 Desember tepatnya, windi salah satu teman terdekat di Bias Family (Communitas yang kudirikan red) juga menikah. Aku hanya bisa mentipkan doa buat mereka berdua, moga mereka bisa membangun keluarga yang sakinah...Amien. Belum lagi aku kehilangan kesempatan ikut ujian Penerimaan Pegawai. Kebetulan ujiannya tepat hari ini....Memang benar kalau ada yang bilang bahwa kualitas dalam hidup ditentukan oleh pilihan2 yang kita buat. Begitupun aku, telah memutuskan untuk memilih pilihan2 yang sulit.....Semoga apa yang aku pilih tidak salah, dan aku akan dapat merasakan manfaat apa yang aku pilih sekarang...Seperti yang sudah aku lakukan sebelum-sebelumnya...Semoga kali ini aku menemukan hal yang sama..........

04 Desember 2008

Ko Aku Sakit Teruz ya........


Sudah hampir satu bulan aku berada di Palembang......sudah dua kali juga aku terserang penyakit flu...........ga tau kenapa...penyakit itu ko sekarang semakin akrab denganku...apa karena aku sering pulang malam, sudah gitu tidurnya kurang lagi....sudah gitu badanku ga terbiasa dengan asupan suplemen tubuh...ya semakin ter KO kan saja badanku........walaupun aku sering makan, tapi mungkin apa yang aku makan kurang memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan badan....maklum, bagiku yang namanya makan adalah wareg oriented he2 (bahasa yg sering disebut sama temanku satu kosku pas di pwto Si Olis namanya). Semoga aku masih diberi kekuatan sama Tuhan untuk bisa melanjutkan tugas ini.........Amien.