Wellcome To My Blog

HIDUP INI INDAH ANDAI KAU TAHU JALAN MANA YANG BENAR

15 Desember 2008

Umur ku sudah satu tahun


Hari ini tepat satu tahun aku lulus kuliah. Sebenarnya secara de facto (berdasarkan sidang kelulusan) aku lulus tanggal 17 November 2007, tapi secara de yure (berdasarkan waktu wisuda) persis tanggal 15 Desember 2007. Saat itulah aku berhasil mewujudkan mimpi dan cita2ku untuk menjadi seorang sarjana. Tentu hal ini menjadi kado yang tak ternilai harganya bagiku dan juga bagi keluarga dan saudaraku. Tepat dihari wisudaku tidak kurang dari 5 mobil, datang untuk ikut berbahagia walaupun harus jauh-jauh menghampiri Purwokerto (Unsoed Red).

Jujur aku merasa surprise juga, dengan banyaknya saudara, tetangga, dan keluarga yang datang. Itu semua jelas semakin menegaskan kalau aku punya banyak saudara untuk diajak berbagi. Maklum, sebelumnya aku merasa pesimis, tidak banyak yang akan ikut hadir ke acara wisudanya aku, karena aku merasa, setelah ayahku ga ada, sudah semakin sedikit orang atau kerabat yang respect ke keluargaku. Tapi hari itu menjadi pembuktian bahwa aku punya banyak orang untuk diajak berbagi. Dan peristiwa itu semakin melegitimasi bahwa sikap persaudaraan dan kekeluargaan di desa, memang sangat erat dan masih belum pudar walaupun sudah sedikit-demi sedikit tersentuh teknologi dan budaya luar.

Tentu saja aku memaknai proses kelulusanku waktu itu tidak hanya sebatas proses seremonial belaka. Aku coba menelisik lebih jauh apa makna yang terkandung dalam moment istimewa itu. Satu hal yang pasti, saat itu menjadi bukti janjiku pada almarhum untuk bisa lulus tepat waktu dan dengan predikat yang sangat memuaskan. Disaat itu pula, tanggung jawab sebagai ujung tombak keluarga untuk melanjutkan beratnya hidup sudah harus mulai ku pikul. Aku sudah harus berkejaran dengan waktu, untuk bisa mengembalikan kondisi perekonomian keluarga yang sempat goyang akibat biaya pengobatan ayahku yang tidak sedikit. Pada moment itu juga, visi dan misi hidupku sudah mulai harus ku pertaruhkan ditengah arus dunia kapitalisme dan globalisasi yang semakin berkuasa. Banyangkan saja, idealisme ku yang dibangun dengan pundi-pundi keringat kampus, akan mulai diserang virus materialisme.

Sekarang sudah satu tahun tepat setelah aku diwisuda, aku terkadang merasa teraliensi dengan diriku sendiri. Aku merasa diriku terasing dengan dengan paham-paham yang dulu aku pegang erat. Bagimana tidak, saat ini saja hatiku masih selalu gundah untuk memikirkan karier yang akan aku jalani. Tidak jarang aku harus berdesak-desakan untuk berkompetisi mendapatkan satu posisi dalam pekerjaan. Aku kadang merasa sedih dan bersalah, disaat ini aku masih menambah jumlah persaingan untuk memperebutkan dapat pekerjaan yang layak.

Tidak jarang juga aku merasa khawatir dengan masa depanku sendiri. Padahal nyaring betul pesan Pak Mario Teguh yang mengatakan, “kalaupun kita khawatir,pastikan kekhawatiran kita karena tidak bisa berbuat banyak buat orang lain”. Sementara aku masih saja didera khawatir untuk tidak bisa mencukupi diriku sendiri dan keluargaku. Padahal dalam hidup aku merasa ditugasi sama Tuhan untuk bisa berbuat lebih dan bisa berkontribusi banyak. Aku kadang merasa malu, boro-boro bisa berbuat lebih, melihat temanku yang kariernya kelihatan lebih bagus dariku saja aku kadang merasa iri. Betapa egoisnya aku dan betapa naifnya aku.

Tapi apapun itu, aku merasa belum terlambat, aku berharap masih punya waktu untuk berbuat banyak. Masih banyak orang2 terdekatku yang menunggu bantuanku. Semoga aku bisa menjadi “wakil Tuhan” untuk bisa menjawab doa-doa mereka. Aku berharap apapun yang aku lakukan sekarang, bisa mengantarkanku meraih semua…..Semoga

Tidak ada komentar: